Sejarah Pulau Komodo - Pulau Buangan yang Gagal - PODCAST
Published by
Aminudin Aszad
Halo pendengar semua, kembali lagi di podcast “Suara Sejarah Indonesia”. Di episode ini, kita akan mengupas satu bab sejarah yang jarang banget dibahas: tentang bagaimana Pulau Komodo – ya, pulau tempat tinggal hewan purba naga komodo – pernah diusulkan sebagai tempat pembuangan tahanan politik.
Kita semua tahu Pulau Buru. Tapi, tahukah kamu... sebelum Buru dipilih, Komodo hampir dijadikan "penjara alam terbuka"?
Tahun 1950-an hingga awal 60-an, Indonesia sedang panas-panasnya. Pemberontakan PRRI/Permesta, ketegangan ideologi antara kelompok nasionalis, Islamis, dan komunis, hingga teror politik pasca-G30S — semua itu membuat pemerintah Soekarno, dan kemudian Orde Baru, mencari tempat terpencil untuk membuang tahanan politik.
Lokasi yang dipilih harus... jauh dari masyarakat, sulit kabur, minim infrastruktur, dan... tak mudah menimbulkan simpati publik. Salah satu lokasi yang masuk daftar: Pulau Komodo.
Bayangkan ini: sebuah pulau gersang, berisi hanya ratusan komodo liar, tanpa jalan, tanpa air bersih, tanpa listrik. Terletak di antara Pulau Sumbawa dan Flores, pulau ini bukan cuma terpencil, tapi juga menakutkan.
Di dokumen internal militer era 60-an, disebutkan Komodo sebagai “zona tahan hidup minimal”. Artinya... mereka yang dibuang ke sana, harus bertahan hidup hampir tanpa bantuan. Ini strategi “pengasingan alami”.
Tapi rencana itu akhirnya batal. Ada beberapa alasan penting.
Pertama, tekanan dari ilmuwan dalam dan luar negeri. Sejak zaman Belanda, Komodo sudah dilindungi sebagai habitat langka. Banyak ahli zoologi menentang keras gagasan mengubah pulau konservasi jadi kamp tahanan.
Kedua, logistiknya terlalu sulit. Tak ada sumber air, tak ada dermaga layak, dan terlalu berisiko secara kesehatan bagi tahanan.
Ketiga, muncul rencana lain yang dianggap lebih “praktis” – yaitu mengubah Pulau Buru menjadi lokasi pembuangan massal. Di sanalah ribuan tahanan politik akhirnya dikirim, terutama pasca-1965.
Coba bayangkan jika Pulau Komodo benar-benar dijadikan tempat buangan. Mungkin, hari ini kita tidak akan melihatnya sebagai taman nasional. Mungkin populasi komodo akan punah karena kerusakan ekosistem.
Dan mungkin, cerita tentang Komodo sebagai “naga Indonesia” tidak akan pernah terdengar di dunia internasional. Sebuah keputusan kecil... bisa mengubah nasib sejarah.
Terima kasih sudah mendengarkan episode kali ini. Kalau kamu suka cerita sejarah seperti ini — yang jarang muncul di buku pelajaran — jangan lupa follow podcast kami.
Wah ternyata ngeri juga ya kalo beneran jadi tempat tahanan politik. Syukur deh ga jadi. Dan syukur juga masih terjaga kelestarian pulau komodo sampai saat ini. Terima kasih sekali infonya.
Wah ternyata ngeri juga ya kalo beneran jadi tempat tahanan politik. Syukur deh ga jadi. Dan syukur juga masih terjaga kelestarian pulau komodo sampai saat ini. Terima kasih sekali infonya.
ReplyDeleteIya bener. Jadinya wisata
Delete