Kisah Bajak Laut Bugis dan Sulu: Pahlawan atau Perampok? - PODCAST
Published by
Aminudin Aszad
Selamat datang di Suara sejarah indonesia, podcast yang mengajak kamu menelusuri sejarah indonesia. Ditengah ramainya bendera One Piece di antara bendera indonesia, Kali ini kita bahas mengenai sejarah maritim Indonesia — dari pelaut pemberani, hingga bajak laut yang ditakuti dunia.
Hari ini, kita akan bahas dua kelompok bajak laut paling legendaris dari Asia Tenggara: Bajak Laut Bugis dari Sulawesi dan Bajak Laut Sulu/Iranun dari perairan Filipina selatan.
Bajak Laut Bugis – Sang Penguasa Laut Selatan
Kalau dengar kata “Bugis,” banyak dari kita ingat kuliner atau pelaut tangguh. Tapi tahukah kamu? Di abad ke-17 sampai 19, sebagian orang Bugis dikenal sebagai bajak laut paling ditakuti di Asia Tenggara.
Setelah kekalahan Kerajaan Gowa dari Belanda, banyak bangsawan dan rakyat Bugis merantau ke luar Sulawesi.
Di perantauan, mereka tak hanya berdagang, tapi juga menjadi pelaut bebas, penjaga wilayah, bahkan perompak bersenjata.
Mereka menyerang kapal dagang VOC, menguasai Selat Malaka, dan dikenal punya perahu cepat bernama prau atau lancang. Tapi jangan salah, banyak juga dari mereka bekerja sama dengan raja atau sultan lokal. Artinya? Mereka bukan kriminal biasa, tapi bagian dari strategi politik laut.
Bajak Laut Sulu – Iranun Sang Penakluk Pesisir
Kita geser ke timur laut Nusantara, ke Kepulauan Sulu. Di sinilah muncul sekelompok pelaut tangguh bernama Iranun, sering disebut juga Lanun.
Mereka bukan hanya bajak laut — tapi juga pasukan laut dari Kesultanan Sulu dan Maguindanao. Dari abad ke-18 hingga ke-19, mereka meneror perairan Kalimantan, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara.
Mereka punya perahu besar bernama prahu lanong, lengkap dengan meriam kecil dan puluhan awak. Target mereka? Kapal kolonial dan pemukiman pesisir. Tapi ironisnya, di tanah asal mereka, para Iranun dianggap pahlawan yang menjaga harga diri kesultanan.
Karena mereka, Inggris sampai meluncurkan kampanye militer besar-besaran demi mengamankan jalur laut di Asia Tenggara.
Bajak Laut atau Pahlawan?
Pertanyaannya sekarang: mereka ini bajak laut atau pahlawan?
Di mata penjajah seperti Belanda dan Inggris, mereka adalah ancaman. Tapi bagi rakyat lokal, mereka adalah simbol perlawanan. Mereka bukan hanya merampok, tapi juga melindungi jalur dagang, wilayah kekuasaan, bahkan menolak kolonialisme lewat laut.
Itulah sekelumit kisah dua bajak laut legendaris dari Nusantara. Di episode berikutnya, kita akan bahas kisah lainnya.
Tungguin, ya! Kamu bisa subscribe dan dengarkan suara sejarah indonesia lainnya di platform podcast favoritmu. Sampai jumpa di episode berikutnya!
Lihat Selengkapnya Google News
Might like this
Ebook Collection
Laskar Pelangi
Novel ini bercerita tentang anak-anak miskin di Belitung yang bersekolah di SD Muhammadiyah, hampir ditutup karena kekurangan murid.